PENGANTAR 
selain organisme pengganggu tanaman (OPT), yang menyebabkan kerusakan pada tanaman (cabai) juga bisa disebabkan oleh penyakit. yang dimaksud penyakit pada tanaman adalah adanya perubahan seluruh atau sebagian organ-organ tanaman yang menyebabkan terganggunya kegiatan fisiologisnya, atau penyimpangan dari keadaan normal.
Penyebab sakit (Phatogen) ini bermacam-macam :Bakteri, Cendawan, Virus, kekurangan atau kelebihan air, kekurangan atau kelebihan unsur hara atau karena tanaman mendapatkan stress lingkungan misalnya suhu lingkungan yang terlalu panas atau terlalu dingin.
Penyebab sakit (Phatogen) ini bermacam-macam :Bakteri, Cendawan, Virus, kekurangan atau kelebihan air, kekurangan atau kelebihan unsur hara atau karena tanaman mendapatkan stress lingkungan misalnya suhu lingkungan yang terlalu panas atau terlalu dingin.
BAKTERI PENYERANG TANAMAN CABAI 
- Penyakit Layu Bakteri Ralstonia (Ralstonia solanacearum)
 
Penyebab : Pseudomonas solanacearum, bakteri  ini  ditularkan  melalui  tanah,  benih,  bibit,  sisa-sisa tanaman, pengairan, nematoda atau alat-alat pertanian. 
Gejala : Pada tanaman tua, layu pertama biasanya terjadi pada daun   yang   terletak   pada bagian   bawah   tanaman.   Pada tanaman  muda,  gejala  layu  mulai  tampak  pada  daun bagian atas  tanaman.  Setelah  beberapa  hari  gejala  layu  diikuti  oleh layu  yang  tiba-tiba dan  seluruh  daun  tanaman  menjadi  layu permanen, sedangkan warna daun tetap hijau, kadang-kadang sedikit  kekuningan.  Jaringan  vaskuler  dari  batang  bagian bawah  dan  akar  menjadi  kecoklatan.  Bila  batang  atau  akar dipotong  melintang  dan dicelupkan ke  dalam  air  yang  jernih, 
maka  akan  keluar  cairan  keruh  koloni  bakteri yang  melayang dalam  air  menyerupai  kepulan  asap.  Serangan  pada  buah menyebabkan  warna  buah  menjadi  kekuningan  dan  busuk. Infeksi   terjadi   melalui lentisel   dan   akan   lebih   cepat berkembang  bila  ada  luka  mekanis.  Penyakit berkembang 
dengan cepat pada musim hujan.
Prodak bakterisida:
Agrept mempunyai bahan aktif streptomisin sulfat 25 %bakterisida tersebut, dibuat dalam bentuk bubuk, yang sebelum dipakai harus dilarutkan oleh air terlebih dahulu. agrept bersifat sistemik, bisa masuk ke dalam jaringan tanaman, menjadikan jaringan itu bersifat racun bagi bakteri.
berisi bahan aktif berupa (Streptomisin sulfat) 15 %, juga mengandung oksitetra siklin 1,5 %.dibuat dalam bentuk bubuk, yang sebelum dipakai harus dilarutkan oleh air terlebih dahulu. agrept bersifat sistemik, bisa masuk ke dalam jaringan tanaman, menjadikan jaringan itu bersifat racun bagi bakteri.
Nama Bahan Streptomicin Sulfat 6,41 %
No. Daftar RI. 2303/12-2005/T
Pabrik PT. TECHKING ENTERPRISES INDONESIA
Berat 10 Gram
PLANTOMYCIN 7WP merupakan Bakterisida sistemik berbentuk bubuk berwarna putih yang dapat disuspensikan dalam air, untuk mengendalikan penyakit hawar daun bakteri Xantomonas oryzae. Pada pertanaman padi.untuk mengendalikan penyakit busuk batang, busuk buah, busuk akar dan juga penyakit layu yang disebabkan oleh bakteri. Plantomycin 7WP bisa digunakan untuk semprot kocoran, dapat dicampur dengan bahan pestisida lainnya seperti : fungisida dan calsium, juga bisa dicampur dengan pupuk dasar maupun pupuk kocor.
KUPROXAT 345 SC merupakan fungisida yang juga berfungsi sebagai bakterisida. Berbahan aktif tembaga oxysulfat direkomendasikan untuk mengendalikan penyakit hawar daun pada padi sawah (Kresek), penyakit antraknosa pada tanaman cabai, penyakit blendok pada jeruk dan penyakit busuk buah pada kakao.
KEUNGGULAN PRODUK :
KUPROXAT 345 SC mengandung tri-basic Copper Sulfate sebagai bahan aktif
Dan masih banyak lagi produk lainnya yang bisa digunakan untuk penanggulangan penyakit pada tanaman yang disebabkan oleh bakteri.
- Penyakit Busuk Buah Antraknosa (Collectrotichumgloeospoiroides)
 
- Penyakit Virus kuning (Gemini Virus)
 
BAKTERISIDA
Bakterisida memiliki beberapa kandungan bahan aktif, diantaranya: Streptomicin Sulfat, Oksitetrasiklin, dll.Bakterisida adalah jenis pestisida yang dibuat dan digunakan secara spesifik untuk mengendalikan penyakit pada tanaman yang disebabkan oleh bakteri.bakterisida antara lain dapat digunakan untuk mengendalikan penyakit layu bakteri,kerak bakteri, hawar daun bakteri, bercak bakteri,bakterial speck, dan peenyakit lain yang disebabkan oleh bakterilainnya. Prodak bakterisida:
- Agrept
 
Agrept mempunyai bahan aktif streptomisin sulfat 25 %bakterisida tersebut, dibuat dalam bentuk bubuk, yang sebelum dipakai harus dilarutkan oleh air terlebih dahulu. agrept bersifat sistemik, bisa masuk ke dalam jaringan tanaman, menjadikan jaringan itu bersifat racun bagi bakteri.
- Agrimycin
 
berisi bahan aktif berupa (Streptomisin sulfat) 15 %, juga mengandung oksitetra siklin 1,5 %.dibuat dalam bentuk bubuk, yang sebelum dipakai harus dilarutkan oleh air terlebih dahulu. agrept bersifat sistemik, bisa masuk ke dalam jaringan tanaman, menjadikan jaringan itu bersifat racun bagi bakteri.
- Bactoyn (bahan aktif oksitetrasiklin)
 
- PLANTOMYCIN 7WP
 
Nama Bahan Streptomicin Sulfat 6,41 %
No. Daftar RI. 2303/12-2005/T
Pabrik PT. TECHKING ENTERPRISES INDONESIA
Berat 10 Gram
PLANTOMYCIN 7WP merupakan Bakterisida sistemik berbentuk bubuk berwarna putih yang dapat disuspensikan dalam air, untuk mengendalikan penyakit hawar daun bakteri Xantomonas oryzae. Pada pertanaman padi.untuk mengendalikan penyakit busuk batang, busuk buah, busuk akar dan juga penyakit layu yang disebabkan oleh bakteri. Plantomycin 7WP bisa digunakan untuk semprot kocoran, dapat dicampur dengan bahan pestisida lainnya seperti : fungisida dan calsium, juga bisa dicampur dengan pupuk dasar maupun pupuk kocor.
- KUPROXAT 345 SC
 
KUPROXAT 345 SC merupakan fungisida yang juga berfungsi sebagai bakterisida. Berbahan aktif tembaga oxysulfat direkomendasikan untuk mengendalikan penyakit hawar daun pada padi sawah (Kresek), penyakit antraknosa pada tanaman cabai, penyakit blendok pada jeruk dan penyakit busuk buah pada kakao.
KEUNGGULAN PRODUK :
KUPROXAT 345 SC mengandung tri-basic Copper Sulfate sebagai bahan aktif
- Efektif baik sebagai fungisida maupun bakterisida karena ukuran partikelnya yang sangat halus dan daya melekatnya yang baik.
 - Satu-satunya produk berbahan aktif tembaga yang difrormulasi dalam bentuk cair.
 - Spektrum yang luas yang bekerja secara multisite, sehingga jamur resisten menjadi sangat kecil.
 - Pelepasan ion Cu terkontrol dengan baik dan bersifat slow release sehingga tidak fitotoksik terhadap tanaman dan dapat melindungi tanaman dari jamur dan bakteri dalam waktu yang lama.
 - Ukuran partikel paling kecil dibanding fungisida tembaga lainnya sehingga penutupan yang baik pada tanaman.
 - Bersifat rainfastness (tahan terhadap pencucian air hujan).
 - PH formulasi dan larutan semprot bersifat netral, sehigga tanaman tidak akan stress pada saat disemprot.
 - Stabilitas suspensi yang tinggi pada larutan dalam tangki, sehingga tidak ada pengendapan dan tidak menyumbat nozzle.
 
Dan masih banyak lagi produk lainnya yang bisa digunakan untuk penanggulangan penyakit pada tanaman yang disebabkan oleh bakteri.
Demikian, semoga bermanfaat terimakasih (Ansor Musalam)







1 komentar:
Terima kasih mas Ansor Musalam infonya, saya merasa kurang ilmu tentang bacterisida padahal jenis hama tanaman padi yang bikin gemas salah satunya ini, wassalam 👍
ReplyPosting Komentar